BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem
Operasi meruapakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer dengan
perngkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya menggunakan
komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan
berkembangnya pengetahuan dan teknologim pada saat ini terdaat berbagai sistem
operasi dengan keunggulaan masing-masing. Untuk lebih memahami sistem operasi
itu sendiri.
Sistem
Operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat
kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk menghindari
konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber-daya yang sama,
sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya.
Sistem Operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi penting
sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untujk
menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu.
Pada
makalah ini Akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Sistem Operasi,
definisi, maksud dan tujuan Sistem Operasi, serta dapat memahami perkembangan
Sistem Operasi.
B.
Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Arsitektur
danOrganisasi Komputer pada jenjang S-1 di jurusan Teknik Informatika, STMIK Palangkaraya.
Selain itu, penulisan makalah ini secara umum bertujuan untuk menyampaikan informasi
mengenai berbagai macam hal yang berkaitan dengan Sistem Operasi yang berkaitan
dengan Arsitektur Dan Organisasi Komputer.
C.
Batasan
Maslah
Secara
garis besar, penyusun membagi makalah ini menjadi empat pembahasan, yaitu pembahasan mengenai :
A. Pengertian
Sistem Operasi
B. Sistem
Main Frame
C. Sistem
Batch Main Program
D. Sistem
Batch Multiprograming
E. Sistem
Time Sharing
F. Sistem
Desktop
G. Sistem
Paralel
H. Sistem
Terdistribusi
I.
Sistem Terklaster
J. Sistem
Real Time
K. Sistem
Handheld
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Operasi
Sistem Operasi meruapakan sebuah
penghubung antara pengguna dari komputer dengan perngkat keras komputer.
Sebelum ada sistem operasi, orang hanya menggunakan komputer dengan menggunakan
sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan
teknologim pada saat ini terdaat berbagai sistem operasi dengan keunggulaan
masing-masing. Untuk lebih memahami sistem operasi itu sendiri.
Pengertian sistem
operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang teradapat pada
sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai
sehingga memudahlan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-sumber
komputer. Secara umum komponen sistem
komputer terdiri dari :
1. Perangkat
Keras, merupakan sumber daya utama untuk proses komputasi. Perangkat keras
komputer terditi dari : CPU, memory dan perangkat input.
2. Sistem
Operasi, mempunyai tugas untuk melakukan kontrol dan koordinasi penggunaan
perangkat keras pada berbagai program aplikasi untuk user-user yang berbeda.
3. Program
Aplikasi, menentukan cara sumber daya sistem digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan komputer dari user, contohnya compiler, sistem basis datam video
games, program bisnis, dan lain-lain.
4. User
yang menggunakan mesin, terdiri dari orang mesin atau komputer lain.
Hubungan antara komponen-komponen sistem komputer diatas
dapat dilihat pada
Gambar 1-1:
Sistem operasi
didefinisikan sebagai :
• Resource allocator
Sistem
operasi mengatur dan mengalokasikan sumber daya – sumber daya
sistem computer
• Program control
Sistem operasi
melakukan control eksekusi dari program user dan operasi input
output.
• Kernel
Sistem
operasi sering disebut kernel, yaitu suatu program yang berjalan
sepanjang waktu
(selain program aplikasi).
B.
Sistem
Main Frame
Sistem
komputer pendahulu secara fisik berbentuk mesin besar yang disebut sistem
mainframe. Untuk menjalankan sistem ini dilakukan dari suatu console. Perangkat
input yang digunakan berupa card reader dan tape drive. Perangkat output yang
digunakan berupa line printer, tape drive dan card punch. Kemudian, user menyiapkan
job yang terdiri dari program, data dan beberapa informasi kontrol (control card)
dan dikirimkan ke operator komputer. Job biasanya dalam bentuk punch card. Beberapa
waktu kemudian (dalam hitungan waktu menit, jam atau hari), output ditampilkan.
Output berupa hasil program, apabila terjadi error pada program memory dan
register akan berisi kosong.
Sistem operasi pada
komputer mainframe sangat sederhana. Task utama mengirim control secara
otomatis dari satu job ke job berikutnya. Sistem operasi selalu residen di
memory yang disebut dengan resident monitor. Gambar 1-2 adalah gambaran layout
memori pada sistem batch sederhana. Untuk meningkatkan kecepatan proses, job
yang sama perlu dikumpulkan bersama (batch) dan dijalankan oleh komputer
sebagai satu kelompok. Kemudian programmer memberikan program kepada operator.
Operator akan mengurut program yang sama dan kemudian komputer akan menjalankan
setiap kumpulan program tersebut. Output dari setiap job dikirim kembali kepada
programmer.
Untuk
menghindari adanya waktu nganggur CPU yang cukup lama maka dikembangkan suatu
teknik mengurutan kerja job secara otomatis. Teknik ini mampu mentrasfer
kontrol secara otomatis dari suatu job ke job berikutnya. Inilah bentuk sistem operasi
pertama kali. Program kecil yang bersifat residen di memori berisi
urutan-urutanjob yang akan berpindah secara oromatis inilah yang disebut dengan
Resident Monitor.
Jika
komputer dinyalakan, maka sistem akan menunjuk ke resident monitor, secara otomatis
kontrol akan menunjuk ke program tersebut.
C. Sistem Batch
Multiprograming
Beberapa
job dikumpulkan oleh sistem operasi pada memory utama pada waktu yang sama,
seperti pada Gambar 1-3. Kumpulan job ini merupakan bagian dari job yang
disimpan pada pool (job pool). Job pool berisi job-job yang sudah siap
dieksekusi. Jumlah job dapat disimpan bersama-sama pada memory biasanya lebih
kecil daripada jumlah job yang dapat berada pada job pool. Sistem operasi
mengambil beberapa job yang siap untuk dieksekusi untuk diletakkan di memori
utama. Jika job yang sedang dieksekusi menunggu beberapa task (seperti proses
mount tape drive atau operasi I/O yang harus diselesaikan), maka job tersebut
diganti dengan job berikutnya.
Pada
sistem multiprogramming, sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk
manajemen memori, penjadwalan CPU dan manajemen disk. Sistem operasi multiprogram
menyediakan supply untuk I/O routine. Sistem harus dapat mengalokasikan memory
untuk beberapa job. Beberapa job yang sudah siap dieksekusi akan dipilih oleh
sistem job mana yang akan dieksekusi oleh CPU. Perangkat apa saja yang
diperlukan oleh setiap job juga harus dialokasikan oleh sistem.
D.
Sistem
Time Sharing
Time
sharing atau multitasking adalah pengembangan dari sistem multiprogram. Beberapa
job yang berada pada memory utama dieksekusi oleh CPU secara bergantian. CPU
hanya bisa menjalankan program yang berada pada memory utama. Perpindahan antar
job terjadi sangat sering sehingga user dapat berinteraksi dengan setiap program
pada saat dijalankan. Suatu job akan dipindahkan dari memori ke disk dan
sebaliknya.
Sistem
time sharing juga disebut dengan sistem komputasi interaktif, dimana sistem
komputer menyediakan komunikasi on-line antara user dengan sistem. User memberikan
instruksi pada sistem operasi atau program secara langsung dan menerima respon
segera. Perangkat input berupa keyboard dan perangkat output berupa display screen,
seperti cathode-ray tube (CRT) atau monitor. Bila sistem operasi selesai mengeksekusi
satu perintah, makan sistem akan mencari pernyataan berikutnya dari user
melalui keyboard. Sistem menyediakan editor interaktif untuk menulis program dan
sistem debug untuk membantu melakukan debugging program.
Agar
user dapat mengakses data dan kode program dengan nyaman, sistem menyediakan
sistem file online. Suatu file adalah kumpulan informasi yang berhubungan yang
didefinisikan oleh pembuatnya. Biasanya, file berupa program (baik bentuk
source dan object) dan data. Data file berupa teks dengan format tertentu. Secara
umum, file adalah kumpulan bit, bite, baris atau record. Sistem operasi mengimplementasikan
konsep abstrak dari file dengan mengatur perangkat penyimpan seperti tape dan
disk. File secara normal diorganisasikan dalam logical cluster atau directory,
untuk memudahkan lokasi dan akses file.
E.
Sistem
Desktop
Semakin
turunnya harga perangkat keras, dikembangkan sistem komputer untuk satu user.
Jenis sistem komputer ini biasanya disebut dengan personal computer (PC). Perangkat
I/O berupa keyboard dan mouse, dan perangkat output berupa display screen atau
printer yang berkecepatan tinggi.
Personal
komputer dikembangkan tahun 1970-an. Sistem ini disebut dengan mikrokomputer.
Sistem operasi masih belum dikembangkan untuk multiuser maupun multitasking. Tujuan
sistem operasi adalah untuk memaksimalkan utilitas CPU dan peripheral, serta
memaksimalkan kenyamanan dan respon user. Sistem operasi yang dikembangkan
adalah Microsoft Windows dan Apple Machintosh. Sistem operasi MSDOS dari
Microsoft yang masih single tasking dikembangkan oleh IBM menjadi OS/2 yang
merupakan sistem multitasking.
Berkembangnya
sistem komputer dari mainframe menjadi mikrokomputer menunjukkan bahwa sistem
operasi mikrokomputer dapat mengadopsi sistem mainframe.
Contoh
perpindahan sistem operasi adalah perkembangan sistem operasi MULTICS. MULTICS
dikembangkan tahun 1965 sampai 1970 oleh Massachusetts Institute of Technology
(MIT) sebagai utilitas komputasi yang berjalan pada komputer mainframe yang
besar dan komplek. Kemudian Beel Laboratories mengembangkan MULTICS dengan
mendesain UNIX tahun 1970 untuk minikomputer PDP-11. Tahun 1980, dikembangakan
sistem operasi UNIX-like untuk sistem mikrokomputer menyusul sistem operasi
lain yaitu Microsoft Windows NT, IBM OS/2 dan Machintosh.
F.
Sistem
Paralel
Sistem
paralel atau sistem multiprosessor mempunyai lebih dari satu prosessor yang
dapat berkomunikasi, membagi bus, clock dan juga perangkat memory dan peripheral.
Sistem ini disebut sebagai tightly coupled system.
Sistem
paralel atau sistem multiprosessor mempunyai lebih dari satu prosessor yang
dapat berkomunikasi, membagi bus, clock dan juga perangkat memory dan
peripheral. Sistem ini disebut sebagai tightly coupled system.
Alasan
lain dari pengembangan sistem multiprosessor adalah meningkatkan kehandalan
sistem. Jika fungsi dapat didistribusikan pada beberapa prosessor, maka kegagalan
dari satu prosessor tidak akan menghentikan sistem, tetapi hanya memperlambat
sistem. Jika terdapat 10 prosessor dan satu gagal, makan sisa 9 prosessor
menggantikan pekerjaan prosessor yang gagal. Keseluruhan sistem hanya memperlambat
10 persen. Kemampuan untuk melanjutkan penyediaan layanan untuk menyelamatkan
perangkat keras disebut gracefull degradation. Sistem yang didesain untuk
gracefull degradation juga disebut faul- tolerant.
Sistem
multi prosessor yang sering digunakan adalah model symmetric multiprocessing,
dimana setiap prosessor menjalankan sistem operasi yang identik dan komunikasi
antar prosesor jika diperlukan. Beberapa sistem menggunakan asymmetric multiprocessing,
dimana setiap prosessor mempunyai tugas tetentu. Prosessor master mengontrol
sistem, prosessor lain menunggu instruksi master atau mempunyai tugas yang
ditentukan oleh master. Skema ini merupakan hubungan master-slave. Prosessor master
menjadwal dan mengalokasikan pekerjaan dari prosessor slave.
Contoh
symmetric multiprocessing adalah sistem UNIX versi Encore’s untuk komputer
Multimax Komputer dapat dikonfigurasikan untuk menangani satu lusin prosessor,
semua menjalankan UNIX. Keuntungan dari model ini adalah bahwa beberapa proses
dapat berjalan pada satu waktu (N proses jika terdapat N CPU) tanpa menyebabkan
pengurangan performansi. Sehingga kita dapat mengontrol I/O secara hati-hati
untuk menjamin data mendapatkan prosessor yang tepat. Arsitektur dari symmetric
multiprocessing dapat dilihat pada Gambar 1-4.
G.
Sistem
Terdistribusi
Tren
sistem komputer saat ini adalah mendistribusikan komputasi diantara beberapa
prosessor. Prosessor berkomunikasi dengan prosessor lain melalui saluran komunikasi,
misalnya bus kecepatan tinggi atau saluran telepon. Sistem ini disebut loosely
coupled system atau sistem terdistribusi (distributed system).
Prosessor
pada sistem terdistribusi bervariasi ukuran dan fungsinya. Biasanya terdiri
dari mikroposessor, workstation, minikomputer dan sistem komputer
generalpurpose. Prosessor-prosessor ini disebut dengan site, node, komputer
atau lainnya. Keuntungan dari sistem
terdistribusi adalah :
Resource
sharing
Jika
sejumlah site yang berbeda dihubungkan, maka user pada site satu dapat menggunakan
sumber daya dari site lainya. Sebagai contoh, user pada site A dapat menggunakan
printer laser dari site B. Sebaliknya user B dapat mengakses file user A.
• Meningkatkan
kecepatan komputasi
Jika
komputasi tertentu dapat dipartisi dalam sejumlah sub komputasi yang dapat berjalan
secara konkuren, maka sistem terdistribusi dapat mendistribusikan komputasi
pada beberapa site untuk menjalankan komputasi secara konkuren.
•
Lebih handal
Jika
satu site gagal pada sistem terdistribusi, sisa site dapat melanjutkan
operasinya. Jika sistem dibagi sejumlah instalasi besar, maka kegagalan salah
satunya tidak berakibat pada sisa sistem. Sebaliknya, jika sistem dibagi dalam
sejumlah mesin kecil, masing-masing bertanggung jawab pada fungsi sistem yang
penting (misalnya terminal
karakter I/O atau sistem file), maka satu kegagalan dapat menghentikan oeprasi
dari keseluruhan sistem. Secara umum, jika terjadi redudansi pada sistem (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak), sistem dapat menjalankan operasinya
meskipun beberapa site gagal.
• Komunikasi
Terdapat
beberapa anggota program yang memerlukan mengganti data dengan data lain pada
satu sistem. Sistem Windows contohnya, sering terjadi membagi data atau transfer
data antara display. Jika beberapa site dihubungkan dengan lainnya dengan jaringan
komunikasi, prosessor pada site yang berbeda dapat menukar informasi. User
melakukan transfer file atau komunikasi dengan user lain melalui electronic
mail. Seorang user dapat mengirim mail ke user lain pada site yang sama atau
site yang berbeda.
Sistem
terdistribusi memerlukan infrastruktur jaringan, berupa local area network
(LAN) atau wide area network (WAN). Sistem terdistribusi biasanya disebut dengan
sistem client-server atau peer-to-peer. Arsitektur dari sistem client server
dapat dilihat pada Gambar 1-5.
H.
Sistem
Terklaster
Sistem
terklaster (clustered system) adalah pengembangan dari sistem terdistribusi.
Perbedaan sistem terklaster dengan sistem terdistribusi adalah pada sistem terklaster
memungkinkan dua atau lebih sistem untuk membagi penyimpan sekunder (storage)
bersama-sama. Sistem ini mempunyai kehandalan sistem yang tinggi seperti pada
sistem terdistribusi.
Sistem
terklaster dapat berupa model asymmetric clustering dimana satu serber menjalankan
aplikasi sementara server lainnya standby. Model lainnya adalah symmetric
clustering dimana semua host menjalankan aplikasi.
I.
Sistem
Real Time
Salah
satu bentuk sistem operasi untuk keperluan khusus adalah sistem real time.
Sistem real time digunakan bila terdapat kebutuhan keteptan waktu pa operasi prosessor
atau aliran data sehingga sering digunakan untuk perangkat control pada suatu aplikasi
seperti mengontrol percobaan keilmuan, sistem medical imaging, sistem control industri
dan beberapa sistem display. Pada sistem real time harus didefinisikan batasan waktu
yang tetap. Pemrosesan harus dikerjakan dalam waktu tertentu atau sistem akan gagal.
Sebagai contoh, jika lengan robot tidak diinstruksikan untuk berhenti segera
maka
dapat merusak robot tersebut.
Terdapat
dua bentuk sistem real time. Sistem hard real time menjamin tugas kritis
diselesaikan tepat waktu. Pada sistem ini penyimpan sekunder terbatas atau
tidak digunakan, data langsung dikirim ke memory atau read-only memory (ROM)
dalam waktu singkat. Pada sistem hard real time terjadi konflik pada sistem
time sharing dan tidak didukung oleh sistem operasi tujuan umum. Bentuk lainnya
adalah soft real time dimana tugas kritis mendapatkan prioritas lebih tinggi dari
tugas lain dan setelah satu task selesai maka task berprioritas ini akan
diselesaikan. Sistem ini terbatas pada industri pengontrol robot. Sangat
berguna pada aplikasi multimedia dan virtual rality yang membutuhkan fitur
sistem operasi tertentu.
J.
Sistem
Handheld
Sekitar
tahun 1990-an dikembangkan sistem yang lebih kecil dari mikrokompuer yang
disebut dengan sistem handheld dalam bentuk personal digital assistants (PDA).
Pada beberapa sistem terdapat telepon selular. Sistem ini mempunyai memory yang
terbatas, prosessor dengan kecepatan rendah dan display screen yang kecil.
Perkembangan sistem komputer dari sistem mainframe sampai handheld dan
perkembangan sistem operasi dapat dilihat pada Gambar 1-6.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah yang telah disusun diatas adalah
sebagai berikut :
1. Sistem
Operasi meruapakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer dengan
perngkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya menggunakan
komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan
berkembangnya pengetahuan dan teknologim pada saat ini terdaat berbagai sistem
operasi dengan keunggulaan masing-masing. Untuk lebih memahami sistem operasi
itu sendiri.
2. Terdapat
Banyak Sistem Pada Sistem Operasi, Yaitu :
·
Sistem Main Frame
·
Sistem Batch Main
Program
·
Sistem Batch
Multiprograming
·
Sistem Time Sharing
·
Sistem Desktop
·
Sistem Paralel
·
Sistem Terdistribusi
·
Sistem Terklaster
·
Sistem Real Time
·
Sistem Handheld
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
diunduh
tanggal : 29-03-2012
diunduh
tanggal : 29-03-2012
diunduh
tanggal : 29-03-2012
makasi ,,,sangat bermanfaat
BalasHapus